Mengenai Saya

Foto saya
adalah ibu dari 2 orang anak, yang senang bergabung bersama anak2 muda agar selalu berjiwa muda
0

25 November

Katanya hari ini adalah hari Guru, smoga hari ini menjadi hari dimana para guru memantapkan lagi hati dan pikirannya untuk membimbing siswa-siswinya meraih impian mereka dengan lebih baik dan lebih manusiawi.

Meskipun saya hanya seorang pengajar bimbel bukan guru (yang harusnya bisa di gugu dan di tiru) , tapi ada baiknya sayapun ikut merenung karena sebagai seorang ibu saya pun adalah guru yang utama dan pertama untuk anak-anakku.

Anak-anak semua sama condong pada hal yang mereka sukai, dan setiap anak punya keunikan dan "kehebatan"nya sendiri. Lalu bagaimana kita orang-orang dewasa yang ada di dekatnya mengasah dan membantu mereka menemukan keunikan dan "kehebatan" yang dimilikinya?

Stimulasi dan membimbing mereka untuk bereksplorasi sesuai minat si anak adalah yang sering kita lakukan pada balita, lalu bagaimana ketika anak-anak ini sudah memasuki usia sekolah? sepertinya di Indonesia masih jarang sekolah-sekolah yang mengikuti minat, bakat dan kemampuan anak untuk menerima informasi pelajaran sesuai dengan kerja otak mereka. yang ada anak dijejali dengan berbagai pelajaran yang mereka sendiripun tak tahu untuk apa mereka mempelajari ini semua?

Menurut saya yang sehari-harinya mengajar anak-anak di bimbel, satu kunci keberhasilan transfer informasi adalah ketika mereka tahu untuk apa mereka mempelajari ini, apa gunanya untuk mereka dan target apa yang akan dicapai itu jelas, insyaa Allah walaupun itu sulit tapi mereka akan dengan senang hati berusaha untuk memahaminya. Ini hanyalah sedikit refleksi yang terjadi pada saya dan anak-anak yang saya bimbing belajarnya.

Tapi sayangnya di dunia pendidikan pada umumnya hal itu jarang di bicarakan guru diawal pelajaran, yang ada guru datang dengan wajah yang kadang tidak bersahabat dan memaksakan pada setiap anak bahwa apa yang akan diajarkan hari ini harus mereka kuasai dengan baik. Sehingga kadang-kadang anak-anak bukannya mengerti malah jadi tegang duluan, dan hanya konsentrasi untuk mendengarkan guru bukan untuk menyerap informasinya. Lalu bagaimana anak-anak akan senang belajar dengan situasi seperti ini?

Wahai bapa ibu guru di sekolah semoga Allah menganugrahi bapa dan ibu hati yang lapang untuk membimbing siswa-siswinya dengan baik, sehingga kita akan punya putra-putri Indonesia yang kualitas hidup dan mental yang lebih baik di kemudian hari, amin ya Rabbal alamin.

(in memorian : 25 November 1984 - 25 November 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.